Dengan berkembangnya sistem keuangan di seluruh dunia, bisnis yang
berhubungan dengan dunia kelautan telah memasuki tren baru. Keamanan
transportasi jalur laut selalu dalam keadaan kritis. Dalam beberapa
tahun terakhir, pengiriman barang melalui jalur laut telah berkembang
cukup pesat, ditambah dengan sistem keamanan yang dikonfirmasi cukup
sukses. Untuk menjamin keamanan transportasi melalui jalur laut,
pemasangan fender pada kapal merupakan satu hal yang sangat penting.
Begitu juga yang dialami oleh sistem transportasi laut di Nusantara.
Menurut Tornadez (2012), sebagian aktivitas usaha dan transportasi
masyarakat Indonesia adalah di perairan. Banyaknya kapal yang beredar di
perairan membuka peluang benturan antar kapal pada kondisi alur sungai
yang tidak begitu luas dan lahan sandar dermaga yang sempit. Untuk
menghindari kerusakan body kapal akibat benturan, maka setiap kapal dilengkapi dengan karet penahan benturan (fender).
Praktek pengoperasian yang aman pada pengaplikasian rubber fender
paling banyak ditentukan oleh faktor penggunaan fender, yang sering
digunakan untuk memperkecil peluang terjadinya kecelakaan yang
melibatkan kapal maupun dermaga. Dengan melakukan pengamanan menggunakan
rubber fender, baik kapal maupun dermaga dapat terlindungi dan mencegah
terjadinya kerusakan, dengan demikian dapat menjamin keselamatan kapal
dan dermaga.
Terdapat beberapa jenis fender yang dimanfaatkan saat ini, antara lain
fender yang dioperasikan secara pneumatic, fender kayu, dan bumper
plastik. Fender kayu yang dulunya dibuat oleh industri rumahan, tidak
bisa secara maksimal memenuhi permintaan untuk meminimalisasi kecelakaan
secara maksimal. Dengan sistem semacam ini, jelas tidak mampu memenuhi
kebutuhan keamanan transportasi saat ini, namun juga tidak dapat
memenuhi permintaan produksi. Fender plastik, atau lebih sering dikenal
sebagai fender karet atau bisa juga D-fender memiliki frekuensi
pemakaian yang lebih tinggi dengan desain yang logis, serta model yang
setara dengan kualitas yang sangat baik. Fender yang terbuat dari karet
memiliki keistimewaan untuk memenuhi kebutuhan terhadap kualifikasi yang
presisi/akurat terhadap beberapa faktor, antara lain efisiensi,
pembuatan kompon, dan spesifikasi.
Dalam pembuatan kompon karet, digunakan bahan pelunak. Tornadez (2012),
melakukan penelitian mengenai formula kompon karet penahan benturan
kapal sungai untuk menghasilkan karet penahan benturan (rubber fender)
berdaya pegas dan memiliki kelenturan yang baik. Pada penelitian
tersebut, digunakan castor oil (minyak jarak) sebagai pelunak
dalam pembuatan kompon karet penahan benturan kapal sungai. Tujuan dari
penelitian ini adalah diperoleh formula kompon karet penahan benturan
kapal sungai menggunakan castor oil sebagai plasticizer
(pelunak) agar karet penahan benturan berdaya pegas dan memiliki
kelenturan yang baik. Penelitian dilakukan di Palembang dan Bandung.
Variasi pelunak yang digunakan adalah 5, 10, 15, dan 20 PHR castor oil untuk kompon 1-4. Pelunak mineral oil yaitu parafinic oil sebanyak 5 PHR pada kompon 5, dan pelunak castor oil 10
PHR dengan kombinasi Natural Rubber (NR) dan EPDM 50 PHR : 50 PHR untuk
kompon 6. Kompon 5 sebagai pembanding bagi kompon 1-4. Setelah
diperoleh formula yang terbaik, maka kompon terbaik dibandingkan dengan
kompon 6 untuk dilihat apakah kompon yang menggunakan NR lebih baik
daripada kompon yang menggunakan kombinasi NR dan EPDM. Hasil pengujian
terhadap kompon karet menunjukkan bahwa formula kompon 2 (castor oil 10 PHR) lebih baik dibandingkan formula yang lainnya, dengan nilai Hardness 57-59 Shore A, Tensile Strength 161 kg/cm2, Elongation at Break 533 %, Modulus 58 %, Tear Strength 51 kg/cm2, dan Compression Set 27 %. Hasil perhitungan tekno ekonomi menunjukkan B/C ratio lebih dari 1 yaitu 1,150 dan NPV Rp. 594.059.406,-.
Fender yang diproduksi menggunakan formula yang tepat, akan
menghasilkan karet penahan benturan kapal yang berdaya pegas dan
memiliki kelenturan yang baik. Dengan penggunaan fender dengan formula
tepat, akan meminimalisasi kerusakan kapal maupun dermaga,
meminimalisasi terjadinya kecelakaan, dan menjamin keselamatan kapal dan
penumpang.
(Author : Desy M.S.)
Stanton, Mauricio. 2012. Development of Marine Fendering in addition to Utilization of D-fender. http://mauriciostan1126948.webs.com/apps/blog/. Diakses tanggal 4 Agustus 2012.
Tornadez, Aprillen. 2012. Karet Penahan Benturan Kapal Sungai. Pemanfaatan Castor Oil Dalam Pembuatan Karet Penahan Benturan Kapal Sungai. http://palembang.bpkimi.kemenperin.go.id/hasil-riset-dan-teknologi/324-karet-penahan-benturan-kapal-sungai.html. Diakses tanggal 4 Agustus 2012.
http://www.quayquip.com
http://www.img.nauticexpo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar